Keindahan Kampung Adat Todo


Kampung Adat Todo
Sumber: Travel Kompas



Salah satu dari sekian perkampungan tradisional di daratan Flores adalah Desa Adat Todo yang terletak di Desa Todo, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kampung ini terletak di dataran tinggi yang berbatasan langsung dengan lembah di sekelilingnya. 

Akses jalan memasuki kampung ini berupa susunan batu yang tertata rapi mengelilingi halaman kampung. Jalan tersebut juga merupakan akses untuk menuju ke Niang Mbowang (Bangunan Induk). Sebelum memasuki halaman kampung terdapat lima buah meriam yang berjejer pada bagian depannya, diperkirakan meriam tersebut merupakan meriam Belanda. Selanjutnya, memasuki halaman kampung yang terletak di central terdapat compang (tempat persembahan) berbentuk persegi empat yang terletak dalam satu garis lurus dengan akses jalan untuk memasuki kampung todo.

Kampung tua yang memiliki halaman yang dikelilingi batu tersusun rapi merupakan asal muasal kerajaan Manggarai. Di sini terdapat Rumah Adat (Niang) bernama “Niang Wowang”, Tambur Kecil yang terbuat dari kulit perut seorang gadis (Loke Nggerang) dan meriam-meriam kuno.

Satu-satu ciri khas kampung Todo adalah Niang Todo, sebuah rumah adat berbentuk bundar beratap jerami yang diketahui merupakan istana raja Todo tempo dulu. Konon rumah adat ini adalah rumah adat tertua di Manggarai.

Pintu rumah adat ini hanya setinggi bahu orang dewasa jadi jika akan masuk rumah, seseorang harus menundukkan kepalanya, menurut orang Manggarai hal ini sebagai gambaran untuk menghormati pemilik rumah atau tetua adat mereka.

Di atap pintu masuk Rumah Adat Todo juga terdapat ukiran kayu yang menggambarkan reproduksi wanita rahim, hal ini juga yang membedakan rumah adat ini dengan rumah adat Manggarai lainnya.

Tempat tersebut berbentuk segitiga kerucut dengan model rumah panggung yang terbuat dari kayu dan jerami. Didalamnya, terdapat meja dan beberapa peralatan tulis-menulis yang berguna untuk menyatat kehadiran para wisatawan. Ditempat ini juga, kita diharuskan untuk membayar biaya tiket masuk Kampung Adat Todo sebesar Rp 45.000,00.

Kemudian, kita akan diberikan sepasang pakaian adat khas masyarakat Kampung Adat Todo. Pakaian tersebut sangatlah unik. Nama pakaian adat tersebut adalah kain Songke. Kain ini menjadi pakaian adat wajib yang dipakai oleh masyarakat suku Manggarai. Pemakaian kain Songke bisa dibilang mirip dengan pemakaian sarung. Kain Songke ini didominasi oleh warna hitam yang melambangkan keagungan dan kebesaran orang suku Manggarai. Di samping itu, setiap motif yang berbeda pada kain Songke juga melambangkan nilai yang berbeda pula. Selain itu, kita akan diberikan selendang yang terbuat dari bahan kain Songke dan untuk laki-laki diberikan topi khas Manggarai yang diberi nama Jongkong Re'a. Pemberian pakaian adat ini dimaksudkan sebagai salah satu tanda untuk menghormati para leluhur terdahulu.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona Sawah Lingko Meler